Penyedia layanan sewa dan beli film ini bernama Google Play Movie. Pengguna disuguhkan untuk melakukan online streaming atau download film. Ada banyak judul dari beragam studio yang bisa dipilih.
Nyobain Jajan
Jajan lagu sudah pernah pakai Spotify. Jajan game sudah sering baik lewat Google Play atau Steam. Jajan film belum nih. Kayaknya asyik untuk dijajal. Saya sering mendapati rekomendasi film saat membuka Google Play. Now it's the time. Heh, kayaknya Google cukup berhasil mengiklankan fasilitas ini ke saya.
Frontpage laris itu benar adanya |
Setelah browsing-browsing sebentar, saya memilih untuk membeli Zootopia. Iyap, film dari Disney tentang dunia hewan itu loh. Fabel moderen. Kenapa saya memilih film ini? Pertama karena saya belum pernah nonton (dan terima kasih untuk teman-teman yang tidak pernah spoiler), kedua karena saya sering mendengar lagunya di Spotify.
Playlist Disney Hits paling ciamik untuk menemani ngoding |
Jadi demikianlah, akhirnya saya membuka halaman Zootopia. Di Play Movies ada beberapa pilihan pembelian. Bisa untuk sewa atau beli. Apa bedanya? Untuk "sewa" maka film maksimal bisa mulai ditonton 30 hari semenjak hari pembelian serta bisa dimainkan selama 48 jam semenjak pemutaran pertama. Sedangkan untuk "beli" maka kamu punya hak untuk memutarnya terus menerus.
Hak miliknya? Ya punya Disney lah! Abad 21 gini masih bingung tentang hak milik karya digital? Ugh! PenPineappleApplePen.
Saya memilih untuk membeli, karena sepertinya saya akan menontonnya berulang-ulang. Oh, untuk pembelian ada dua jenis, yang SD dan HD. Perbedaannya ada di kualitas film nya. Bedanya sekitar tiga puluh ribuan. Saya memilih untuk yang SD saja.
Untuk pembayaran saya menggunakan billing Indosat. Karena Indosat jadinya kena PPN dan jasa. Jadi 139.000 (harga) + 13.900 (PPN) + 16.680(jasa) = 169.580. ANYIS, MAHAL JUGA (baru sadar ketika postingan ini ditulis).
JAJAN MAHAL. YAIKS! |
Mulai Nonton
Untuk memulai menonton saya harus mendownload lagi satu aplikasi, yakni "Google Play Movies & TV". Menurut saya tampilannya seperti Google Play seperti biasa sih. Pengguna bisa browsing dan membeli film di sini. Sepertinya yang membedakan adalah pemutar video nya. Ya... semacam YouTube untuk film yang sudah dibeli.
Yang kiri aplikasinya, yang kanan shortcutnya. |
Saat pertama kali membuka saya diberi peringatan karena saya tidak menggunakan WiFi. Fitur yang bagus. Tapi kan saya nggak langganan internet broadband rumah juga :')
Use mobile network? YES |
Sayangnya saya tidak bisa nonton online (streaming). Kurang tahu kenapa. Apa karena device saya Xiaomi? Kurang tahu juga ya.
Yah, nggak bisa nonton online. |
"Sabar mas" kata mba Google |
"Tapi kan saya nggak sabar untuk nontonnya!!!" Iya iya. Kamu juga bisa untuk menikmati film yang sudah kamu beli di browser kok
Bisa ditonton langsung pakai browser. Ceritanya disensor. Ciye. |
Sayangnya film yang dibuka dari browser tidak bisa didownload kecuali kamu pakai Chromebook. Emang siapa yang pakai Chromebook? Ha. Ha.
Ah, yang penting pokoknya kamu bisa menonton dengan cara ini juga. Dengan layar yang lebih besar pula. Sayangnya karena koneksi Indosat agak 'meh' kalau belum terlalu malam (padahal 4G tapi hanya mencapai sekitar 80Kbps) jadi filmnya tidak melakukan streaming secara sempurna. lima detik jalan, 10 detik pause, dan begitu seterusnya. Aagh.
Ya sudahlah ya, mari bersabar dengan mendownload filmnya.
Kyaa kyaaa |
Nonton
Aplikasi Google Play Movies tidak membolehkan untuk melakukan screenshot saat film sedang dimainkan. Bahkan aplikasi mirroring yang saya gunakan hanya menampilkan layar hitam. Hm.. Boleh juga.
But overall feels good. Captionnya bagus dan disesuaikan dengan posisi karakternya. Misalnya karakternya di kanan maka captionnya ada di kanan. Ya... nggak sekedar teks yang muncul. Sayang saya hanya bisa menonton di telepon genggam, tapi lama kelamaan karena sudah hanyut dalam cerita saya tidak sadar menatap layar yang kecil.
Zootopia-nya sendiri sangat worth it. Ceritanya inspiratif dan mengurai tentang keyakinan, rasisme, semangat, dan kehidupan. Bagus deh. Semua harus nonton. Kayaknya cocok untuk ditonton saat sedang di titik nadir. Cocoklah buat saya yang sering galau "what should I do for life?" Heheh.
Kok nggak bajak aja sih? Gratis lagi!
Whoa whoa whoa mate! Hang on there! Sudah saatnya dikurangi pelan-pelan untuk bajak membajak ini. Satu-satunya yang perlu dibajak di Indonesia adalah tanahnya. Kita sudah kekurangan lahan sawah.
Memang sih rasanya mahal, tapi Rp 170.000 untuk beli satu film itu sudah termasuk murah loh. Rentang harganya sesuai dengan beli DVD/Blue Ray asli. Caranya juga gampang banget tinggal download.
Ah, tapi apalah saya ini. Kalau ada film bajakan juga saya tonton. Tapi hey, tak ada salahnya untuk menggunakan yang asli kan?
Rasanya lebih puas loh. Setiap detik dan pixel dari filmnya terasa berharga dan ingin terus ditonton hingga credits terakhir. *nggak mau rugi* Mwahahaha!
AMPUN KK
ReplyDelete